Cara Mudah Mencukur Rambut Bayi, Dijamin ‘Nggak’ Bikin Rewel

Morinaga Platinum ♦ 23 Desember 2021

Cara Mudah Mencukur Rambut Bayi, Dijamin ‘Nggak’ Bikin Rewel

Di Indonesia, tradisi cukur rambut bayi masih kerap dilakukan. Tak hanya sebagai simbol budaya, tradisi ini masih dilestarikan sebagai cara untuk menjaga pertumbuhan rambut bayi lebih teratur.

Biasanya, cukur rambut bayi dilakukan pada hari-hari tertentu. Ada beberapa tradisi yang mewajibkan mencukur rambut bayi pada hari ketujuh setelah ia lahir. Ada pula yang menyarankan cukur rambut bayi dilakukan pada 40 hari setelah kelahiran bayi. 

Namun secara medis, tidak ada aturan khusus kapan rambut bayi boleh dicukur. Ini karena, rambut pertama bayi (velus) akan rontok sendiri pada bulan-bulan pertama usia bayi. Karenanya, tanpa dicukur pun, rambut halus tersebut akan tetap rontok.

Sekilas tentang Rambut Bayi

Melansir laman situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rambut manusia melewati tiga fase pertumbuhan, yaitu fase tumbuh, istirahat, dan lepas. Setiap helai rambut mungkin berada pada fase pertumbuhan yang berbeda.

Hal ini membuat rambut pada area kulit kepala bayi ada yang lebat dan ada yang jarang ditumbuhi.  Selain itu, memotong rambut pun tidak akan memengaruhi kecepatan pertumbuhan rambut atau membuat rambut menjadi lebih tebal.

Pertumbuhan rambut bayi dimulai sejak Si Kecil berada di dalam kandungan, yakni saat usia kehamilan 8-12 minggu. Rambut mulai tumbuh di semua bagian, kecuali pada bibir, telapak tangan, dan telapak kaki.

Panjang dan ketebalan rambut berbeda-beda. Kecepatan pertumbuhan rambut juga berbeda-beda, berdasarkan jenis kelamin, umur, dan hormon. Kecukupan nutrisi dan faktor genetik pun turut memengaruhi cepat-tidaknya pertumbuhan rambut.

Oleh karena itu, terkadang ada bayi yang memiliki rambut sangat lebat pada bulan-bulan pertama usianya. Di sisi lain, ada pula bayi yang pertumbuhan rambutnya sangat lambat.

Kendati demikian, IDAI menyarankan agar cukur rambut bayi dilakukan ketika usianya sudah cukup besar. Mencukur rambut bisa dilaksanakan sesuai kebutuhan, misalnya ketika rambut bayi sudah cukup panjang hingga menutupi mata atau mengganggunya saat beraktivitas .

Cara Mudah Cukur Rambut Bayi di Rumah

Mencukur rambut bayi harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab, bayi sering bergerak dan menyebabkan proses mencukur rambutnya menjadi lebih lama. Kendati demikian, Bunda masih bisa mencukur rambutnya di rumah dengan langkah-langkah ini:

  • Bersihkan alat yang digunakan

Sebelum mencukur rambut, Bunda perlu menyiapkan alat cukur rambutnya. Gunakan alat-alat yang steril, seperti gunting, pisau cukur, dan sisir. 

Selain itu, siapkan juga tisu atau kain bersih dan air hangat. Khusus untuk alat cukur, Bunda bisa mencucinya sampai bersih terlebih dahulu menggunakan sabun dan air, lalu keringkan. Pastikan alat cukurnya memang aman untuk bayi, agar tidak menimbulkan luka dan iritasi.

  • Siapkan meja

Bunda pun perlu memerhatikan tempat mencukur rambut bayi. Sebaiknya, proses mencukur rambut bayi dilakukan di ruangan yang terang dan sepi untuk menjaganya agar tetap nyaman. Selain itu, lokasi mencukurnya pun harus dekat dengan meja atau tempat untuk meletakkan alat-alat cukur agar mudah dijangkau.

  • Buat bayi tenang

Langkah utama dalam mencukur rambut bayi adalah membuatnya tenang. Usahakan tidak membuat anak ketakutan agar Bunda mudah memotong rambutnya. Jauhkan bayi dari tempat-tempat bising yang bisa mengganggunya. 

Jika bayi sangat aktif, Bunda mungkin perlu bantuan orang lain untuk menenangkan atau mengalihkan perhatian Si Kecil.

  • Mulai cukur rambut bayi

Setelah membuat bayi tenang, Bunda bisa memulai proses mencukur. Melansir Heathline, sebelum mencukur, letakkan bayi di atas pangkuan Bunda, lalu basahi kepalanya. Apabila perlu, Bunda bisa menambahkan sampo agar rambut bayi menjadi lemas ketika dicukur. Bunda perlu mempertimbangkan bahwa rambut bayi akan tampak lebih panjang saat basah. Karenanya, Bunda perlu memperhatikan berapa banyak rambut yang akan dicukur.

Selanjutnya, posisikan tangan Bunda dengan benar, satu tangan memegang alat cukur, sedangkan tangan lainnya memegang rambut Si Kecil. Lalu, potong rambut bayi dengan gunting. Gunakan gunting untuk memotong rambut yang agak panjang terlebih dahulu.

Gunting rambut bayi sesuai dengan arah tumbuh rambut. Lanjutkan pencukuran rambut yang berada di atas kepala bayi. Selanjutnya, Bunda bisa mencukur rambut yang berada di sekitar telinga dan garis leher. Jika masih ada rambut yang tersisa, ganti gunting dengan alat cukur untuk merapikan sisa rambut.

Apabila rambut bayi menempel pada alat cukur, bersihkan alat tersebut menggunakan air. Pastikan agar tidak ada rambut yang tertinggal saat Bunda kembali mencukur rambut buah hati. Selama proses mencukur rambut, bayi kemungkinan rewel dan terus bergerak. Saat Si Kecil mulai tidak nyaman, Bunda bisa mengalihkan perhatiannya dengan mengajak bicara. 

Setelah proses mencukur rambut bayi selesai, bersihkan kepala Si Kecil dengan air hangat. Bunda pun bisa memandikan Si Kecil setelah menghilangkan sisa rambut yang tertinggal. Langkah terakhir adalah pakaikan pelembab pada kulit kepala setelah selesai mandi dan keramas. Cara ini bertujuan untuk menghindarkan kepala bayi dari iritasi yang yang kadang diakibatkan oleh proses mencukur.

Merawat Kulit Kepala Bayi

Selain mencukur rambut, hal yang paling penting adalah menjaga kebersihan kulit kepala. Ini karena, pertumbuhan rambut bayi dapat terganggu jika kulit kepalanya tidak sehat.

Salah satu masalah yang sering ditemui pada kulit kepala bayi adalah dermatitis seboroik atau peradangan di kulit kepala. Menurut IDAI, kondisi ini muncul jika ada lapisan berwarna kuning dan berminyak yang menempel pada kulit kepala bayi. Biasanya, kondisi ini baru disadari saat Bunda mencukur rambut Si Kecil sampai botak.

Gangguan ini wajar terjadi pada kulit kepala. Jika Si Kecil mengalaminya, Bunda perlu menggunakan sampo hipoalergenik, karena kondisi ini disebabkan oleh alergi. Namun, jika Bunda mendapati ada gangguan ini pada kulit kepala Si Kecil dan membuatnya tidak nyaman, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. 

Pertumbuhan rambut bayi yang lambat juga kerap menjadi persoalan. Untuk membantu merangsang pertumbuhan rambutnya, Bunda dapat membersihkan kulit kepala Si Kecil dengan sampo khusus untuk bayi yang tidak menyebabkan iritasi pada kepala. 

Jika kepala bayi memiliki kerak di kulit kepala atau cradle cap, Bunda bisa membersihkannya dengan sampo khusus bayi. Kerak di kulit kepala bayi dapat hilang dengan cara memijat kepalanya dengan gerakan berputar secara lembut. Pijatan bisa berlangsung selama 2-3 menit. Setelah itu, sisir rambut bayi secara perlahan, sisa kulit yang menempel pun akan rontok secara perlahan. 

Selain menjaga kebersihan dan kesehatan kulit kepala, Bunda pun perlu memastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Rambut bayi yang sehat tidak bisa dilepaskan dari pemenuhan nutrisi yang seimbang. Untuk bayi berusia di bawah enam bulan, usahakan beri Air Susu Ibu (ASI) eksklusif guna mendukung tumbuh-kembangnya. 

 

Sedangkan bila bayi sudah mulai diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI), Bunda perlu memastikan asupan makanannya seimbang. Pemberian ASI eksklusif dan pola makan yang seimbang dapat membantu rambut bayi kembali tumbuh sehat setelah dicukur.